I. Vokal A berlafal Jejeg bila terletak pada suku kata:
- terakhir terbuka, misalnya: iya, toya, kena, (ꦀꦶꦍ꧋ꦺꦆꦻꦍ꧋ꦄꦷꦁ) termasuk akhiran -a, -na, dan -ana (ꦀ꧋ꦁ꧋ꦀꦁ).
- terbuka di depan suku kata terakhir terbuka bervokal a tidak berklaster w atau y, misalnya: bapa, kuncara, swara (ꦑꦊ꧋ꦄꦸꦎꦖꦃ꧋ꦇꦜꦃ).
- tertutup nasal di depan suku kata terakhir bervokal a, misalnya: andha, tangga, pratandha, plangka (ꦀꦁꦟ꧋ꦆꦼꦐ꧋꧂ꦊꦆꦁꦟ꧋ꦊꦝꦼꦄ).
- terbuka di depan suku kata terakhir terbuka yang berklaster w dan y, misalnya: aswa, aywa, bagya, samya (ꦀꦇꦜ꧋ꦀꦍꦜ꧋ꦑꦐ꧀꧋ꦇꦏ꧀).
- terbuka di depan suku kata terakhir terbuka bervokal selain a, misalnya: kali, palu, pare (ꦄꦉꦶ꧋ꦊꦉꦸ꧋ꦊꦺꦃ).
- terbuka di depan suku kata terakhir tertutup, misalnya: samak, pait, pathok (ꦇꦏꦄꦿ꧋ ꦊꦀꦶꦆꦿ꧋ꦊꦺꦒꦻꦄꦿ).
- Awalan ka-, a-, dan ma- (ꦄ꧋ ꦀ꧋ ꦏ).
- selain seperti pada I.3 di atas, misalnya: ngantuk, kandhi, hoyag (ꦓꦁꦹꦄꦿ꧋ꦄꦁꦟꦶ꧋ ꦺꦀꦻꦍꦐꦿ) .
B. Lafal Vokal I ( ꦶ/wulu )
I. Vokal I berlafal jejeg bila terletak pada suku kata:
- terbuka, misalnya:iki, bayi, kina (ꦀꦶꦄꦶ꧋ꦑꦍꦶ꧋ꦄꦶꦁ).
- tertutup nasal dan bukan suku kata terakhir, misalnya: sinta, kinjeng, cintraka (ꦇꦶꦁꦚ꧋ ꦄꦶꦎꦠꦷꦼ꧋ꦂꦶꦁꦄ).
- tertutup pada kata bersuku satu yang termasuk kata seru, misalnya: cih, ih (ꦂꦶꦾ꧋ꦀꦶꦾ).
- terakhir tertutup pada kata onomatope, misalnya cuwit, ciyit, prit (ꦂꦸꦈꦶꦆꦿ ꧋ ꦂꦶꦍꦶꦆꦿ꧋꧂ꦊꦶꦆꦿ).
- terakhir tertutup yang kemudian mendapat akhiranselain akhiran -na dan-ake misalnya: mancinga, miliha, wiwitana (ꦏꦎꦖꦶꦼꦓ꧋ꦏꦶꦉꦶꦾꦀ꧋ꦈꦶꦈꦶꦆꦚꦁ).
- tertutup pada kata bersuku satu yang tidak termasuk kata seru, misalnya: ing, pring, ping (ꦀꦶꦼ꧋꧂ꦊꦶꦼ꧋ꦊꦶꦼ).
- terakhir tertutup, misalnya: becik, kecik, puntir (ꦑꦷꦂꦶꦄꦿ꧋ꦄꦷꦂꦶꦄꦿ꧋ꦊꦸꦁꦚꦶꦽ).
- tertutup selain suku kata terakhir dan penutupnya selain nasal, misalnya: priksa, sulistya, pista (꧂ꦊꦶꦄꦛ꧋ꦇꦸꦉꦶꦇ꧁꧋ꦊꦶꦇꦚ).
C. Lafal Vokal U ( ꦸ /suku)
I. Vokal U berlafal jejeg bila terletak pada suku kata :
- terbuka, misalnya: tau, tahu, tuwa, pusaka (ꦆꦀꦸ꧋ꦆꦀꦸ꧋ꦆꦸꦈ꧋ꦊꦸꦇꦄ).
- tertutup pada kata bersuku satu yang termasuk kata seru, misalnya: hus, lur, wut (ꦀꦸꦇꦿ꧋ꦉꦸꦽ꧋ꦈꦸꦆꦿ).
- tertutup nasal yang bukan suku kata terakhir, mislnya: muncul, sungkan, pungkasan (ꦏꦸꦎꦖꦹꦉꦿ꧋ꦇꦸꦼꦄꦁꦿ꧋ꦊꦸꦼꦄꦇꦛꦁꦿ).
- terakhir tertutup yang kemudian mendapat akhiran selain -na dan -ake, misalnya: gandhulan, butuhe (ꦐꦁꦟꦸꦉꦝꦁꦿ꧋ꦑꦸꦆꦸꦾꦺꦀ).
- tertutup pada kata bersuku satu yang bukan kata seru, misalnya: mung, pur, lung, jun (ꦏꦸꦼ꧋ꦊꦸꦽ꧋ꦉꦸꦼ꧋ꦌꦸꦁꦿ).
- terakhir tertutup, misalnya: sampun, mancur (ꦇꦏꦞꦸꦁꦿ꧋ꦏꦎꦖꦹꦽ).
- tertutup selain nasal dan bukan suku kata terakhir, misalnya: purnama, sukma, duksina (ꦊꦸꦽꦁꦏ꧋ꦇꦸꦄꦣ꧋ꦅꦸꦄꦛꦶꦁ).
D. Lafal Vokal E ( ꦺ /taling)
I. Vokal E berlafal jejeg bila terletak pada suku kata:
- terbuka pada kata bersuku satu, misalnya: he, le, Be, Je (ꦺꦀ꧋ꦺꦉ꧋ꦺꦮ꧋ꦺꦌ).
- terakhir terbuka, misalnya: thole, jae, cere (ꦺꦒꦻꦺꦉ꧋ꦌꦺꦀ꧋ꦺꦂꦺꦃ).
- terbuka sebagai permulaan kata bersuku tiga, misalnya: kewala, kemawon, rewanda (ꦺꦄꦈꦉ꧋ꦺꦄꦏꦺꦈꦻꦁꦿ꧋ꦺꦃꦈꦁꦙ).
- terbuka di depan suku terakhir terbuka bervokal selain i dan u, misalnya: kreta, ceko, cere (ꦺꦄꦆ꧋ꦺꦂꦺꦄꦻ꧋ꦺꦂꦺꦃ).
- terbuka di depan suku terakhir tertutup bervokal selain e dan e (pepet), misalnya: kewran, eman, ewuh (ꦺꦄ꧂ꦈꦁꦿ꧋ꦺꦀꦏꦁꦿ꧋ꦺꦀꦈꦸꦾ).
- tertutup nasal di depan suku terakhir terbuka bervokal selain i dan u, misalnya: endra, senthe (ꦺꦀꦁꦙ꧃꧋ꦺꦇꦺꦁꦦ).
- tertutup nasal di depan suku terakhir tertutup bervokal selain e dan e (pepet), misalnya: slendhang, jenggot (ꦺꦇꦝꦁꦟꦼ꧋ꦺꦌꦼꦺꦐꦻꦆꦿ).
- terbuka di depan suku terakhir terbuka bervokal i dan u, misalnya: melu, edi, peni (ꦺꦏꦉꦸ꧋ꦺꦀꦅꦶ꧋ꦺꦊꦁꦶ).
- terbuka di depan suku terakhir tertutup bervokal e dan e, misalnya: leren, geret, mesem (ꦺꦉꦺꦃꦁꦿ꧋ꦺꦐꦺꦃꦆꦿꦺꦏꦇꦷꦏꦿ).
- tunggal tertutup, misalnya: rek, es, bel (ꦺꦀꦇꦿ꧋ꦺꦃꦄꦿ꧋ꦺꦑꦉꦿ).
- terakhir tertutup, misalnya: dumeh, akeh, awet (ꦅꦸꦺꦏꦾ꧋ꦀꦺꦄꦾ ꧋ꦺꦀꦈꦆꦿ).
- tertutup di depan suku terakhir terbuka bervokal i dan u, misalnya: esthi, bendi, estri (ꦺꦀꦇꦦꦶ꧋ꦺꦑꦁꦙꦶ꧋ꦺꦀꦇꦶ).
- tertutup di depan suku terakhir tertutup bervokal e dan e, misalnya: kendel, jengkel, senggek (ꦺꦄꦁꦙꦷꦉꦿ꧋ꦺꦌꦼꦺꦄꦉꦿ꧋ꦺꦇꦼꦺꦐꦄꦿ).
E. Lafal Vokal O (ꦺ_ꦻ /taling tarung)
I. Vokal O berlafal jejeg bila terletak pada suku kata:
- terbuka pada kata bersuku satu, misalnya: so, lo, o (ꦺꦇꦻ꧋ ꦺꦉꦻ꧋ ꦺꦀꦻ).
- terakhir terbuka, misalnya: maido, gendruwo (ꦏꦀꦶꦺꦅꦻ꧋ꦐꦷꦁꦙ꧃ꦹꦺꦈꦻ).
- terbuka sebagai suku pertama kata bersuku tiga, misalnya: locita, lodhaya (ꦺꦉꦻꦂꦶꦆ꧋ ꦺꦉꦻꦋꦍ).
- terbuka di depan suku terakhir tertutup bervokal selain o dan e, misalnya: osik, kopyah, golek (ꦺꦀꦻꦇꦶꦄꦿ꧋ꦺꦄꦻꦊ꧀ꦾ꧋ꦺꦐꦻꦺꦉꦄꦿ).
- terbuka di depan suku terakhir terbuka bervokal selain i dan u, misalnya: poma, kowe, kono (ꦺꦊꦻꦏ꧋ꦺꦄꦻꦺꦈ꧋ꦺꦄꦻꦺꦁꦻ).
- tertutup nasal di depan suku terakhir terbuka bervokal e dan o, misalnya: ondhe-ondhe, bongko (ꦺꦀꦻꦺꦁꦟꦺꦀꦻꦺꦁꦟ꧋ꦺꦑꦼꦻꦺꦄꦻ).
- tertutup nasal di depan suku terakhir bervokal selain o dan e, misalnya: ponthang, grombyang, plontheng (ꦺꦊꦻꦁꦦꦼ꧋ꦺꦐꦻꦏꦥ꧁ꦼ꧋ꦺꦊꦝꦻꦺꦁꦦꦼ).
- terakhir tertutup kemudian ,mendapat akhiran selain -na dan -ake.
- terbuka di depan suku terakhir terbuka bervokal i dan u, misalnya: kopi, roti, bolu (ꦺꦄꦻꦊꦶ꧋ꦺꦃꦻꦆꦶ꧋ꦺꦑꦻꦉꦸ).
- terbuka di depan suku terakhir tertutup bervokal o dan e, misalnya: godhog, borok, owel (ꦺꦐꦻꦺꦋꦻꦐꦿ꧋ꦺꦑꦻꦺꦃꦻꦄꦿ꧋ꦺꦀꦻꦈꦷꦉꦿ).
- tertutup pada kata bersuku satu, misalnya: dom, nom, lor (ꦺꦅꦻꦏꦿ꧋ꦺꦁꦻꦏꦿ ꧋ꦺꦉꦽꦻ).
- terakhir tertutup, misalnya: trocoh, anjlog (ꦺꦆꦻꦺꦂꦻꦾ꧋ꦀꦎꦿꦺꦌꦝꦻꦐꦿ).
- tertutup nasal di depan suku terakhir bervokal selain e dan o , misalnya: kongsi, jongki (ꦺꦄꦼꦻꦇꦶ꧋ꦺꦌꦼꦻꦄꦶ).
- tertutup nasal di depan suku terakhir tertutup bervokal e dan o, misalnya: sonten, konjem, plonthos (ꦺꦇꦻꦁꦚꦷꦁꦿ꧋ꦺꦄꦻꦎꦠꦷꦏꦿ꧋ꦺꦊꦝꦻꦺꦁꦦꦻꦇꦿ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar